Meski berkali-kali melewati alun-alun Magelang. Baru pertama kali ini jalan-jalan menikmati pesona Alun-Alun Kota Magelang di malam hari. Dahulu pernah ke sini bersama Babang Jet dan Mbak Nan sepulang sekolah, tetapi belum selengkap sekarang fasilitasnya. Lagipula berbeda suasana, lebih asyik saat malam hari.
Wisata malam kali ini bersama kakak sepupuku, anakku menyebutnya Bude Vivi, Pakde Luluk, ada juga Mas Yesa yang menjadi teman bermain mereka.
Pesona Alun-Alun Magelang pada Malam Hari
Alun-Alun Kota Magelang ternyata menjadi lebih menarik. Tertata rapi, merupakan fasilitas umum yang bisa digunakan untuk berolah raga, bercengkrama dengan keluarga, dan memiliki area kuliner yang bersih dan luas. Ada beberapa bangunan iconic di sini.
1. Menara Air atau Water Toren Magelang
Menara ini dibangun oleh Genie Officer yang merupakan Militer Belanda, pada tahun 1916. Resmi digunakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih pada tahun 1920, bangunan ini merupakan peninggalan Belanda. Kini dikelola oleh PDAM Magelang. Bangunan Water Toren ini masih tetap megah hingga kini.
Bangunan ini merupakan ikon bersejarah, dibangun oleh pekerja pribumi baik dari wilayah Jawa, konon ada pula pekerja dari wilayah Sulawesi. Memiliki 32 tiang yang kokoh, dengan ketinggian total 26,140 meter dengan diameter 22,46 meter.
Bak air ini sanggup menampung air 1.750 meter kubik. Pada bagian bawah terdapat 16 ruangan yang dahulunya digunakan untuk laborat juga ruang pelayanan. Menurutku bangunan ini mirip kompor minyak tanah. Dilihat dari sisi manapun, bangunan ini terlihat sama megahnya. Water Toren ini berada di sisi barat Alun-Alun Kota Magelang.
2. Menikmati Tarian Air Mancur
Pertunjukan dancing Fountain di Alun-Alun Kota Magelang. Foto by jateng.wahananews.co |
Air mancur menari atau dancing fountain tidak beroperasi setiap hari. Jadwal berlangsungnya pada malam minggu dari pukul 20.00 - 22.00 WIB. Pada malam libur nasional dengan waktu yang sama. Pada hari libur nasional pukul 11.00 - 11.30 WIB saat pagi hari atau saat sore hari pukul 16.00 - 16.30 WIB.
Pembangunan dancing fountain ini menelan anggaran 5 M. Tidak salah lagi jika menarik minat warga untuk menyaksikan. Pertunjukan ini lebih menarik disaksikan pada malam hari, sebab lampu-lampu taman yang indah membuat air mancur ini menjadi lebih indah. Tentunya pertunjukan ini bisa mengurangi tingkat stres alias berfungsi untuk refreshing. Kabar baiknya tidak dikenakan biaya untuk menyaksikan dancing fountain.
3. Patung Pangeran Diponegoro
Pada patung kuda ini terdapat tulisan 'Turonggo Tinitihan Sesekaring Buwono' yang berarti 'Kuda yang ditunggangi oleh Bunga Bangsa'. Patung ini juga merupakan ikon dari Alun-Alun Kota Magelang. Filosofi dari kaki kuda yang terangkat bermakna bahwa Bunga Bangsa yang menunggang kuda telah gugur dalam pertempuran.
Bagiku, ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang diperoleh merupakan hasil perjuangan begitu banyak pahlawan yang gugur di medan pertempuran. Menjadi simbol bahwa warga Kota Magelang selalu mengenang jasa-jasa pahlawannya.
4. Tempat Kuliner Tuin Van Java
Pemkot Magelang mengatur para penjaja kuliner dengan rapi. Menyediakan tempat yang luas, bersih dan juga aman dari hujan dan panas. Area kuliner di Alun-Alun Kota Magelang ini diberi nama Tuin Van Java. Sebuah julukan yang dahulu pernah diberikan oleh Belanda saat singgah di Magelang yang memiliki arti tamannya pulau Jawa. Ada berbagai kuliner yang disajikan di sini. Mulai dari camilan, hingga makanan berat tersedia di sini.
Ada nasi goreng Magelangan, kupat tahu khas Magelang, siomay, batagor, mie ayam, bakso, sate, beraneka gorengan, kue basah dan lain sebagainya. Hal ini membuat para pengunjung merasa nyaman, begitu pula dengan UMKM yang berjualan di sana. Lokasi ini memungkinkan untuk disinggahi, beristirahat mengisi perut dan beribadah di Masjid Agung Kota Magelang bagi kaum muslimin
5. Lapangan yang Luas dan Area Playground
Bagi anak-anak area lapangan hijau ini merupakan tempat yang menyenangkan. Selain di tempat ini terdapat arena mewarnai dengan alat lukis, juga menjadi tempat yang nyaman untuk memainkan baling-baling warna-warni yang bisa dibeli di sana. Areanya yang luas membuat anak-anak bisa leluasa bermain.
Berada tempat di samping Tuin Van java sehingga memudahkan bagi orang tua untuk sembari memesan berbagai kuliner yang tersedia. Tak jauh dari tempat ini, terdapat playground bagi anak-anak untuk bermain. Lokasinya bersih dan terawat. Areanya memudahkan anak-anak usia dini untuk menikmati tanpa takut terpeleset. Sebab lantainya terbuat dari rubber mat yang tebal.
Berada di sisi timur alun-alun, dengan didirikan berbagai macam seluncuraan yang menarik minat anak dan mampu menggerakkan bisnis di pusat kuliner Tuin Van Java.
6. Area Gym Outdoor Tempat Olah Raga yang Asyik
Area gym ini cukup menyenangkan, baik aku dan anak-anak merasa exited untuk mencoba bermacam-macam alat fitness yang tersedia. Ukurannya beraneka ragam dan memiliki fungsi yang berbeda. Bagi warga sekitar tentunya tempat ini menjadi tempat yang menarik untuk disinggahi saat melakukan gowes atau berlari pagi.
7. Lampion dan Lampu Hias yang Instagramable
Lampion dipasang di sisi selatan dan utara, lampu-lampu ini menyala di malam hari. Selain membuat area parkir menjadi terang. Keberadaan lampion yang membuat suasana malam menjadi kian memesona. Tak jarang para pengunjung akan berfoto di sini.
Ternyata warna lampu pada lampion ini bisa diubah-ubah sesuai dengan tema yang ada, warna yang tersedia bisa merah, kuning, hijau, biru atau warna lainnya. Hal ini tentu membuat pengunjung tak bosan menikmati keindahannya. Lampion ini dibangun untuk menyemarakkan HUT RI yang ke-77 bertepatan dengan adanya Covid-19. Keadaan lampion ini memang menjadi hiburan tersendiri untuk warga Kota Magelang, terutama saat pandemi.
8. Tugu Aniem (Titik Nol Magelang)
Selain dua ikon Water Toren dan Patung Kuda, terdapat pula tugu yang merupakan titik nol Kota Magelang. Tugu Aniem ini berada di sisi tenggara alun-alun. Tugu ini biasa disebut tugu titik nol dan disebut pula sebagai tugu jam. Masyarakat menyebut tugu titik nol, sebab di sebrang jalan terdapat patok titik nol Kota Magelang. Sedang penyebutan tugu jam, sebab dahulu pada tugu ini di keempat sisinya dipasangi jam.
Tugu ini dibangun sebagai simbol petama listrik masuk ke Magelang, dibangun pada tahun 1924 bersamaan dengan masuknya listrik ke Magelang. Pada Tugu Aniem terdapat tulisan berbunyi 'MAART 1924 ELECTRIFICATIE MAGELANG'.
Berbagai Fasilitas yang Memadai di Alun-Alun Kota Magelang
Bagi pelancong dari luar kota, singgah di Alun-Alun Kota Magelang bisa dijadikan solusi yang menarik. Berikut ini fasilitas yang bisa kamu dapatkan di sana:
- Area parkir yang luas
- Toilet bersih
- Masjid Agung Magelang
- Gereja Santo Ignatious
- Gereja Protestan Indonesia
- Klenteng Liok Hok Bio dan Pecinan
- Pusat Kuliner Tuin Van Java
- Playground yang Menarik
- Pusat Perbelanjaan (Matahari, Trio Plaza, Gardena dll)
- Penginapan di sekitar Alun-Alun Magelang
Lokasi dan Rute Alun-Alun Kota Magelang
Alun-Alun Magelang sudah ada sejak bupati pertama menjabat, yaitu pada abad ke-18. Mas Ngabehi Danukromo sang Bupati Pertama Magelang,membangun pada saat Magelag berada dalam kekuasaan Kolonial Inggris. Alun-Alun ini menjadi Pusat Kota Magelang yang berlokas di tempat yang strategis. Tepatnya di Jalan Alun-Alun Utara, Desa Kemirirejo, Kecamatan Magelang Timur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Jika kamu berada di arah menuju Pusat Kota Magelang dari arah Purworejo atau Yogyakarta, kamu bisa mengarahkan kendaraanmu melewati Jalan Panjang (jalur satu arah) - Jalan Pajang I _ Jalan Daha - Jalan Tentara Pelajar - Jalan Alun-alun Utara dan kamu sudah sampai di Alun-Alun Kota Magelang.
Jika kamu datang dari Kota Semarang/Wonosobo/Temanggung maka rute yang kamu pilih adalah Jalan Raya Secang - Jalan Ahmad Yani - Jalan Alun-Alun Utara. Lebih mudahnya bisa menggunakan bantuan Google Map.
Magelang memiliki slogan Kota Harapan yang merupakan singkatan dari hidup aman, rapi, asri dan nyaman. Magelang kini dikenal dengan sebutan Kota Sejuta Bunga ini memiliki banyak wisata alam yang menarik dan juga wisata edukasi dan budaya. Dekat dengan Alun-Alun Kota magelang terdapat GOR Samapta, Museum Oei Hong Dijen, Museum Diponegoro, Museum BPK RI, Taman Kyai Langgeng, dan beberapa kilo dari sini terdapat warisan dunia Candi Borobudur.
Aku lebih merekomendasikan untuk ke Alun-Alun Kota Magelang pada Malam hari terutama malam minggu atau malam libur nasional. Jadi sebaiknya diagendakan untuk berjalan-jalan ke tempat wisata lainnya pada sianjg hari dan singgah di sini pada malam hari. Supaya bisa menikmati tarian air mancur. Bagaimana menurutmu, jika ada kesempatan singgah kamu akan memilih waktu siang atau malam hari?
air mancur menari mengingatkanku pada air mancur di kenjeran, asyik ya alun alunnya. aku ada alun2 kayak gitu di jombang di sby gak nemu hehe
BalasHapusSeru ya Mbak, bisa bersantai sambil menikmati air mancur menari.
Hapus