Dokumentasi Kegiatan Puasa Pertama Mbak Vanya |
Bismillahirrahmanirrahim. Yuk berbagi tips mengajari anak berpuasa. Alhamdulillah sulungku kala itu berhasil puasa full day sejak umur 56 bulan. Menginggat kembali kenangan perkenalan Mbak Vanya tentang puasa yang membuatnya jatuh hati. Benar kata pepatah, 'tak kenal maka tak sayang'.
Tips Mengajari Anak Berpuasa
Pendekatan kepada masing-masing anak tentunya berbeda, ada anak yang mudah belajar. Ada yang memerlukan waktu yang lama. Untuk itu kita harus memiliki beberapa rencana indah dalam memuluskan pembekalan ilmu.
1. Mengenalkan Ibadah Puasa Jauh Sebelum Waktunya Tiba
Pertama adalah pengenalan tentang puasa kepada anak sedari usia dini, saat itu Mbak Vanya berusia tiga tahun. Ia belum paham apa itu puasa Ramadhan dan bagaimana menjalaninya. Pengenalannya berupa memberitahukan kepada anak bahwa orang tua sedang menjalankan puasa. Ketika anak menanyakan kenapa hanya dirinya yang dibuatkan minuman dan disediakan makan siang.
Kebiasaan makan bersama ternyata memberi pengaruh pada pengenalan puasa ini, kegiatan sarapan bersama, makan siang dan juga makan malam membuat Mbak Vanya merasa tak nyaman jika harus makan sendirian. Jadi ketika hanya dirinya saja yang makan menimbulkan pertanyaan dan merasa kurang berselera untuk makan
Mbak Vanya terbiasa makan bareng denganku. Ia juga memiliki kebiasaan menyuapiku dengan makanannya. Hal ini mempermudah dalam memberikan info, bahwa aku sedang berpuasa.
"Apa itu puasa Ma?" tanya Vanya kala itu.
"Puasa itu tidak boleh makan dan minum saat siang hari. Nanti Mama akan makan kalau udah azan maghrib." Begitulah awal mula pengenalan puasa bagi Vanya.
Ketertarikan berbuka puasa ini sejak usia Vanya dua tahun.
2. Mengenalkan Rukun Berpuasa
Ketika berusia tiga tahun enam bulan aku mulai mengenalkan Mbak Vanya dengan kegiatan sahur. Sesekali kubangunkan untuk sahur, terutama ketika ada Kakak-kakak atau Bapak-bapak yang berkeliling membangunkan orang untuk sahur. Aku mengajaknya mengintip di jendela sambil ikut menyuarakan kata 'sahur'.
Beberapa kali melakukan sahur, meskipun di pagi harinya ia akan tetap sarapan seperti biasa. Tanpa di sadari pada beberapa tahun sebelum akhirnya ia belajar berpuasa. Mbak Vanya sudah mengenal cara melakukan puasa. Bahwa rukun islam yang kedua dilaksanakan dengan cara sahur, tidak boleh makan dan minum hingga waktu yang ditentukan, melakukan buka puasa. Menambah ibadah shalat dengan rakat lebih banyak, yaitu Shalat Tarawih.
3. Menyambut Kedatangan Bulan Ramadan dengan Bahagia
Ramadan 1439H, saat usia Vanya 56 bulan. Sedari tiga bulan menjelang Bulan Ramadan, aku sudah bermenyampaikan kabar bahwa puasa Ramadan akan datang lagi. Kemudian membuat Ramadan coutndown dan juga membelikan mbak Vanya buku cerita bertema puasa di Bulan Ramadan, juga buku aktivitas berjudul Catatan Seru Ramadhan Kami.
Baca juga : Review Buku Catatan Seru Ramadhan Kami
Dari situ muncul rasa tak sabar menunggu bulan suci itu tiba. Aku juga menyiapkan banyak amunisi, seperti printable Ramadan. Serta mencari contoh aktivitas sesuai kegemaran anak di Pinterest yang bertemakan Ramadan.
4. Menyusun Rencana Kegiatan Pengisi Waktu Selama Sebulan
Aku membuatnya exited dengan menunjukkan semua persiapan kegiatan saat ia berpuasa kelak. Kegiatan seru itu akan mewarnai hari-harinya selama sebulan. Penuh semangat waktu melihat banyak hal-hal seru yang akan ia kerjakan.
"Nanti saat berpuasa kita akan merasakan haus, lapar, dan lemah. Seperti buku yang kita baca, puasa itu dikerjakan supaya kita bisa merasakan bagaimana fakir miskin melalui harinya. Mereka tidak hanya Bulan Ramadan menahan lapar. Kita masih jauh lebih beruntung, iya 'kan?"
Sounding semacam ini akan lebih berarti dalam diri anak jika kita sampaikan berulang kali. Artinya melatih anak tidak ada yang instan, harus bertahap sesuai dengan kemampuan anak.
Permulaan adalah suatu hal yang paling sulit. Selanjutnya harus disiapkan tips membari semangat saat anak melakukan puasa pada hari pertama.
5. Membantu Anak Saat Melakukan Puasa Pertamanya
Saat Mbak Vanya melakukan puasa pertamanya, aku memberi support dengan mengiming-imingi hadiah berupa crayon berisi 60 warna. Sebagai hadiah jika Vanya berhasil puasa penuh di hari pertamanya. Hadiah ini akan berguna untuk mengisi waktu dengan mewarnai. Tentu akan lebih bersemangat dalam mewarnai jika crayon yang ia gunakan adalah hadiah karena usahanya.
Selain itu aku juga menyiapkan mading (Majalah Dinding), di sana ada kalender prestasi berpuasa. Ketika berhasil berpuasa maka ia akan mewarnai gambar bintang, ada 30 bintang yang tersedia. Pada mading juga terdapat aktivitas pengamatan fase bulan, setiap malam Vanya akan melihat bulan kemudian memberi warna kuning pada bentu lingkaran yang sudah tersedia. Mulai dari bulan sabit hingga purnama, hingga bulan sabit lagi.
6. Tak Lupa Memberikan Apresiasi Usaha Ananda
Tentang hari pertama berpuasa, Mbak Vanya terngiang-ngiang dengan janjiku untuk memberinya hadiah, ia sangat menginginkan crayon yang kujanjikan. Beberapa hari sebelumnya Mbak Vanya kuajak ke toko atk untuk melihat calon hadiahnya, sembari membeli kertas manila, hvs dan juga kertas origami untuk amunisi crafting juga membuat mading Ramadan.
Tantangan diterima dengan sukses, Mbak Vanya enggan berbuka puasa saat mendengar azan zuhur berkumandang. Ia ikut pesantren kilat di masjid. Pulang setelah shalat zuhur lalu sampai rumah tertidur pulas. Bangun tidur, kuajak mandi agar segar kembali.
Jam menunjukkan pukul 17.00 WIB saat mbak Vanya merasa sangat lapar dan haus. Ia meminta untuk berbuka saat itu juga. Aku mengajaknya berhitung berapa banyak waktu yang sudah dilaluinya. Supaya ia tahu bahwa azan maghrib tak akan lama.
Mood-nya langsung membaik saat aku menawarkan melukis, antusias untuk bermain kuas dan cat air. Sembari menemani Mbak Vanya melukis, aku menyiapkan menu berbuka puasa. Sengaja memilih waktu menjelang berbuka agar Mbak Vanya tidak tergoda oleh aromanya. Ada rasa tak tega jika membuatnya kepingin.
Fokus membersamai anak yang sedang berjuang dengan aktivitas seru. Memilih memasak ketika mendekati waktu berbuka.
Memberi tips mengajari anak berpuasa, sama juga dengan membuka kenangan tentang hari pertama Mbak Vanya berpuasa, langsung sampai maghrib loh, masyaAllah tabarakallah. Artinya emak musti dengan senang hati memberikan reward.
Hari-hari selanjutnya Mbak Vanya merasa lebih mudah menjalani harinya. Ketika ngambek kadang mengancam ingin membatalkan puasa. Tapi ketika emak berniat mengambilkan makanan dan minuman, selalu dicegah olehnya. Cuma gertakan sambel saja.
Ada beberapa tips yang bisa Bunda ATM untuk buah hati, yakni:
- Pengenalan puasa sejak dini disesuaikan umur, bisa dengan media buku atau cerita.
- Buat anak jatuh cinta dengan bulan suci Ramadan
- Siapkan aktivitas seru menyambut datangnya Bulan Ramadan
- Rancang kegiatan yang membuat anak semakin paham akan puasa dan Rabb-nya
- Berikan reward, bukan berarti memberi imbalan atas puasanya. Namun mengajari anak berjuang mendapatkan pahala dengan bepuasa.
- Memuji anak dengan pencapaiannya
- Mengajak anak melakukan sahur, agar anak kuat, nutrisi terjaga, dn terbiasa akan sunnah.
- Berbuka dengan buah lalu setelah shalat maghrib makan nasi.
- Ajak anak makan menjelang tidur malam atau setelah tarawih. Supaya nutrisinya tetap terpenuhi dan kesehatan tetap terjaga.
- Jangan lupa multivitamin agar daya tahan tubuh anak tetap terjaga.
Baca juga: Buku Asyiknya Ramadhanku (Book Review)
Sekian dari saya, tips mengajari anak berpuasa ini mengenai bagaimana Vanya belajar berpuasa. Semoga bermanfaat untuk Bunda.
Posting Komentar
Posting Komentar