Judul Buku : Cinta Segala Musim
Penulis : Maya Lestari GF
Penerbit : Indiva Media Kreasi
Tebal :224 halaman
Terbit : 2016
Ketika Rampak, lelaki yang dicintai Rae mengalami kejatuhan yang paling menyakitkan dalam hidupnya. Rae dipaksa untuk menghadapi dua pilihan, tetap bersama Rampak dalam penderitaan atau pergi, meninggalkan Rampak untuk menyongsong hidup yang lebih nyaman. Ditengah guncangam yang melimbungkan, Rae memutuskan untuk menghadapi semuanya. Jika Rampak tak menyerah, diapun tak ingin kalah.
________________
Enam Tahun pernikahan dengan kondisi ekonomi menengah keatas, rumah mewah nan indah desain buatan Rampak sebagai hadiah pernikahan mereka. Dan usaha memiliki momongan dalam fasilitas serba ada. Enam tahun yang indah sebelum Rampak terbelit kasus penipuan yang menjerat dirinya. Rekannya yang berulah, kabur tak tentu rimbanya hingga Rampak harus menanggung akibatnya. Harta, reputasi dan kehormatannya semuanya hilang dalam sekejap untuk menutupi tuntutan ganti rugi dari klien dan masyarakat sekitar. Rampak bangkrut seketika, dan hanya Rae yang dimilikinya.
Membaca novel ini, bisa belajar tentang bertahan dalam kondisi yang sulit. Sosok Rae yang tidak pernah menangis, membuktikan bahwa dirinya sangat kuat dan tangguh. Belajar meredam amarah, kesedihan dan selalu mempertimbangkan masak-masak mengenai martabat Rampak sebagai seorang lelaki dan suami, tidak ingin melukainya. Rae menghargai dan menjaga perasaan Rampak. Dia bahkan tak pernah menangis demi menguatkan Rampak.
" Dia bukan jenis perempuan yang hanya mau bersama suami di saat bahagia saja. Dia adalah perempuan segala musim. Dia bisa bertahan disegala cuaca. "(halaman 94.)
Kehidupan mereka berubah drastis, dari bergelimang harta dengan rumah yang indah bak syurga untuk Rae. Hingga akhirnya harus tinggal dikontrakan yang tak layak huni, dan tak tersedia air bersih. Tanpa penghasilan dan pekerjaan dan mereka harus berhemat demi bisa bertahan hidup. Tapi dalam kesusahan itu ada kebahagiaan yang hadir, ketika Rae dinyatakan positif hamil.
Tapi kebahagiaan itu tak berlangsung lama, Rae keguguran. Kesedihan dan penyesalan menyelimuti Rae dan juga Rampak. Mereka berdua berada dalam titik paling menyedihkan. Bagaimana Rae dan Rampak mengadapi kemelut ini? Akankah Rae tetap bertahan disamping Rampak dalam kondisi kehilangan yang mendalam itu?
" Hidup itu harus dihadapi. Tak peduli apakah dia layak ataukah tidak. "(Halaman 102)
Dengan membaca novel ini saya merasakan bagaimana Rampak dan Rae saling mencintai dan menjaga satu sama lain. Meskipun tinggal di rumah orang tuanya juga bisa jadi pilihan untuk Rae atau menerima bantuan orangtua, berupa modal, pekerjaan atau bahkan salah satu perusahaan milik papanya itu bisa menjadi jalan keluar masalah keuangan mereka. Tapi salut pada Rae dan Rampak yang memilih bangkit dari awal.
Kak Maya sebagai penulis memanjakan saya dengan cerita tentang desain-desain arsitektur yang diulas secara indah. Bagaimana Rampak sebagai Arsitek menilai sebuah rumah, bahwa rumah itu bukanlah sekat yang membatasi wilayah personal dengan dunia luar. Tapi ruang yang lega yang menghubungkan wilayah personal dengan kehidupan dunia.
Kisahnya kompleks, perdebatan antara mama dan Rae dan juga Papanya. Pandangan negatif keluarga Rae terhadap Rampak. Yang menyudutkan Rae, namun Rae bisa membuat orang tuanya akhirnya mengerti dengan tanpa bersitegang. Rampak yang berjuang mati-matian menghidupi keluarganya. Ditolak rekan-rekannya karena kasus yang menyandungnya. Semua orang menjauhinya dan seakan tak mau mengenal Rampak lagi.
Sungguh, takjub ketika usaha mereka menemukan hasil, dan itu jauh membuat mereka bahagia, karena meskipun tak lagi bergelimang harta namun mereka memiliki martabat yang jauh lebih tinggi dibanding ketika mereka bergelimang harta.
Dengan membaca ini kamu akan ingat bahwa dalam pernikahan itu akan ada banyak cobaan. Yang mengharuskan kita menjalaninya dan menyelesaikan masalah demi masalah secara baik dan dewasa. Saya dua kali terkecoh, menebak bahwa disini akan dibumbui dengan pilihan perselingkuhan, tetapi tidak saya sangat keliru.
Bagaimana akhirnya Rae dan Rampak bisa mendapatkan kembali kepercayaan orang dan kembali membanggakan dimata orang tua Rae.
Keputusan demi keputusan yang diambil baik Rae maupun Rampak, menunjukkan tingkat kematangan cara berfikir dan juga chemistri yang kian terbentuk. Bahwa mereke mampu menjaga cinta, mengerti akan hakikat cinta dan pernikahan.
Bagi yang suka arsitektur pasti akan sangat menyukai novel ini, deskripsi dari masing-masing desain diceritakan secara detail dan menarik. Inipun termasuk dalam golongan novel romantis yang mengagungkan cinta serta inspiratif.
" Rumah sebenarnya soal ruang, bukan sekat. Ruang-ruang dibangun untuk melapangkan, sementara sekat-sekat dibangun untuk pembatasan. Ruang bukanlah pembatas antara ruang personal dengan dunia luar, tapi rumah adalah penghubung antara keduanya. " (Halaman 46)
" Keuntungan tidak harus selalu bersifat finansial. Kebahagiaan dan kepuasan hati lebih penting. "(Halaman 222)
" Rae selalu percaya dua hukum perubahan. Pertama, hidupmu takkan berubah jika kau tak mengubahnya. Kedua untuk berubah yang perlu kau lakukan adalah mengubah perspektif dan sudut pandang." ( Halaman 8)
" Segala yang membahagiakan pergi dari kehidupannya, seperti pasir yang dilenyapkan oleh angin." (Halaman 22)
Jadi bagaimana, sudah siap membaca novelnya? Sudah siap mencintai pasangan hidup di segala cuaca eh musim, seperti halnya Rae dan Rampak? Atau ingin belajar mengolah emosi saat marah, bisa mencontoh Rae sebagai "role model" sangat inspiratif. Dan sebagai penutup saya akan berikan satu penggalan naskah yang menurut saya ini bagus sekali.
" Apa itu layak? Kadang kita hanya punya sedikit pilihan dalam hidup, Rae. Kita mungkin tak bisa mengubah keadaan saat ini, tapi kita bisa mengubah persepsi kita terhadapnya. " (Halaman 102)
~SELAMAT MEMBACA~
Posting Komentar
Posting Komentar