Pilek, Disertai Infeksi Telinga

Jumpa lagi para bunda dengan berbagai cerita tentang motherhoodnya.



Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang pilek. Virus Pilek atau Flu gampang sekali terpapar oleh anak-anak kita. Terutama mbak Vanya, putri Sulung kami ini mudah tertular Flu. Minum Es, Hujan-hujanan terkadang tidak membuat dia lantas terkena virus Flu. Tapi ketika bermain dengan teman yang terkena Flu dia langsung tertular 😩😩😩. Ini emak sudah bekali-kali eksperimen ya...
Sedang kita sebagai Emak suka gak enak hati kalau mau bilangin anak kita untuk, "jangan dekat-dekat dengan teman yang pilek".  Kesannya horor banget kalo sampe bilang begitu itu. Apalagi anak saya yang suka ceplas-ceplos ngomongnya. Saya mikir dua kali buat kasih tau hal itu, takut orang tua anak yg pilek tersinggung.

Kenapa sih ribet banget cuman "Pilek"  aja. Gak usah diobati juga ntar sembuh kok, pilek doang mah. Jadi inget sama wejangan Ibu saya inih perihal itu. Dulu waktu anak pertama, baru-barunya jadi orang tua. Saya dan suami kalo anak sakit langsung ke dokter. Dan ibu saya kasih wejangan, kalo pilek doang mah gak usah buru-buru dibawa ke dokterlah, diemin juga lama-lama sembuh, kalo dikit-dikit obat kasihan Vanya, kata Ibu.

Dan itu ternyata tidak berlaku untuk Vanya, mbak Vanya waktu itu berumur kurang lebih 1 tahun. Yang saya ingat, dia belum bisa bicara dengan jelas. Ketika bermain dia menangis Histeris sambil menarik2 daun telinga dan menjambak-jambak rambut di sekitar telinga. Emak yang waktu itu sendirian ditanah rantau karena Abi Vanya sedang masuk kerja kebingungan. Mama coba senterin telinga Vanya, siapa tau ada serangga yang masuk, ternyata nihil.

Akhirnya kita pergi ke dokter THT, bertanya oada ahlinya karena mbak Vanya masih meronta dalam selang beberapa waktu. Sampai disana yang petama ditanyakan pak dokter adalah, Anak ibu sedang pilek?  Saya mengatakan tidak, sudah beberapa hari sembuh, tidak terlihat meler lagi dok. Lalu pak dokternya menjelaskan kalau sakit itu terjadi karena ingus tidak keluar dan menyumbat Tuba Eustachius,bisa menyebabkan infeksi telinga.

Infeksi pada telinga lebih mudah terjadi pada anak-anak, karena bentuk tuba eustachius anak lebih lebar, lebih horisontal dan lebih pendek daripada orang dewasa. Tuba eustachius adalahsaluran yang menghubungkan telinga tengah dan rongga hidung dan mulut. Selain itu rendahnya imunitas tubuh, kebiasaan memasukkan benda ke mulut serta pilek yang berulang akan rentan menyebabkan anak lebih rentan terkena infeksi telinga.

Saat itu telinga mbak Vanya belum mengeluarkan cairan, obat yang diberikan obat flu,  antibiotik dan tetes telinga. Tapi ketiga obat itu belum menunjukkan reaksi hingga akhirnya keluarlah cairan dari telinga mbak Vanya. Kami awam soal hal ini, dan buru-buru pergi ke dokter THT rumah sakit lain untuk membantu pengobatan mbak Vanya.

Secara medis, kejadian ini terjadi karena penyumbatan di telinga tengah (jika tidak ada penyumbatan telinga tengah bisanya steril), sehingga kuman bisa masuk ke telinga tengah. Hal ini disebut Otitis Media Akut (OMA). Karena pilek yang mengakibatkan penyumbatan telinga tengah dan menjadi rentan dimasuki kuman, sehingga kondisi telinga tengah menjadi negatif dan cairan keluar melalui pembuluh kapiler ke liang/lubang telinga.

Gejala OMA ini biasanya anak Demam tinggi, tidak nafsu makan, mengeluh sakit ditelinga, susah tidur, ketika tidur tiba-tiba teriak menjerit-jerit. Sakit ini berulang lagi kemaren pada mbak Vanya yang sudah berusia 5 tahun. Malam hari mbak Vanya nangis terus, sambil memegang telinga, dia bilang mak, coba lihat mbak Vanya gondongen lagi ya?  Sakit banget ma kupingnya. Tapi tidak ada tanda gondongen, tapi memang dia demam tinggi. Tidak bisa tidur, menangis sepanjang malam. Pagi hari sampai siang saking ngantuknya tidur terlelap lalu menjerit-jerit mengeluh telinganya sakit. Berulang kali ketika mulai terlelap, terbangun dengan erangan kesakitan. Sampai akhirnya keluar cairan bening dari liang telinga.

Karena Emak dan Abi kurang yakin bisa membersihkan sendiri dengan situasi mbak yang heboh ketika di sentuh telinganya, akhirrnya kembali ke dokter THT, kali ini dengan sudah mengantongi pengalaman sakit telinga dimasa 1 tahun mbak Vanya. Dan penjelasannya pun sama, dikarenakan pilek. Dan kembali telinga mbak Vanya divacuum untuk mengambil cairannya. Setelah itu juga masih harus dibersihkan sendiri dengan cairan pembersih dan tetes telinga.

Obat yang harus diminum adalah, obat penurun demam serta pereda sakit (paracetamol), anti biotik dan racikan obat flu. Yah ini memang murni tercipta karena adanya Flu atau pilek.

OMA ini kalau tidak ditangani dengan benar dapat menyebabkan pengumpulan nanah di telinga tengah dan bisa berakibat pada infeksi telinga yang lebih rumit, parah dan berakibat pada pendengaran. Untuk info lebih jelasnya bisa langsung ke dokter THT ya bunda, jika anak mengalami hal yang sama seperti mbak Vanya.

Sukma (lantanaungu.com)
Lantana Ungu adalah seorang Ibu dengan dua orang putri, menyukai dunia literasi dan berkebun. Memiliki 11 karya antologi dan sedang ikut serta dalam beberapa proyek buku antologi. Sangat tertarik dengan dunia parenting, terutama parenting Islami. Email Kerja Sama: sukmameganingrum@gmail.com

Related Posts

2 komentar

  1. wah.. ini sedang terjadi sama Usamah sepekan yg lalu, setiap 5hari sekali harus bolak balik RS memastikan sudah tidak adanya peradangan. Bedanya kalau Usamah tidak ada pilek dan tidak panas. kalau kata dokternya, disebabkan suka memasukkan benda k mulut, emang sih dia masih fase oral semua barang gak afdol kalau gak diincip. besok jadwal kontrol lg k RS, semoga sudah sembuh radang dan lubang oma nya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata ada kisah lain ya terkait sakit telinga. Banyak pencetusnya, mulai dari pilek hingga fase oral bisa jadi pencetus.

      Hapus

Posting Komentar